Selasa, 30 November 2010

tmen2 KKN luv u all.........

proposal q

PENGARUH PENERAPAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER DALAM MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KELAS X SMAN 1 TALUN PADA MATERI SENYAWA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT


PROPOSAL SKRIPSI




Oleh:
Asisul Khoirot
(207331408084)










UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
Oktober, 2010




LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Pengaruh Penerapan Media Berbasis Komputer Dalam Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Kelas X Sman 1 Talun Pada Materi Senyawa Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit

oleh Asisul Khoirot ini
telah diperiksa dan disetujui oleh

Malang, Oktober 2010
Pembimbing I




NIP


Malang, Oktober 2010
Pembimbing II




NIP




  1. Judul Penelitian :
Pengaruh Penerapan Media Berbasis Komputer Dalam Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Kelas X SMAN 1 Talun Pada Materi Senyawa larutan elektrolit dan non-elektrolit

  1. Abstrak :
Penggunaan media berbasis komputer dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik, tidak monoton, dan memudahkan penyampaian. Pembelajaran kimia meliputi tiga aspek penting yaitu aspek makroskopis, mikroskopis, dan simbolik. Ketiga aspek tersebut harus dibelajarkan kepada siswa agar tidak mengalami kesalahan konsep. Namun kenyataannya pengajar masih jarang menyampaikan materi kimia sampai aspek mikroskopis. Hal ini terjadi karena pengajar mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi hingga aspek mikroskopis. Sehingga kebanyakan siswa masih sering mengalami kesalah konsep. Salah satu sarana yang dapat dipergunakan oleh pengajar kimia dalam menyampaikan materi pelajaran hingga aspek mikroskopis adalah dengan menggunakan media berbasis komputer.Penelitian ini bertujuan untuk menjadikan media pembelajaran berbasis komputer yang menarik, interaktif, dan mudah dipahami pada materi elektrolit dan non-elektrolit.Dengan adanya media pembelajaran peserta didik dapat menerima dan menyerap informasi secara maksimal dari materi yang disampaikan guru, sehingga dapat menciptakan kondisi keaktifan siswa terhadap prestasi belajar.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui pengaruh penggunaan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap motivasi belajar Kelas X SMAN 1 Talun Pada Materi Senyawa larutan elektrolit dan non-elektrolit (2) mengetahui pengaruh penggunaan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar Kelas X SMAN 1 Talun Pada Materi Senyawa larutan elektrolit dan non-elektrolit(3) mengetahui perbedaan penggunaan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap motivasi dan prestasi belajar Kelas X SMAN 1 Talun Pada Materi Senyawa larutan elektrolit dan non-elektrolit
Penelitian ini menggunakan rancangan “Quasi-Experimental Design”. Dengan populasi siswa kelas X SMAN 1 Talun. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, yang satu bertindak sebagai kelas eksperimen sedang yang lain sebagai kelas kontrol. Pada pelaksanaannya kelas eksperimen diajar dengan media berbasis computer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas kontrol diajar dengan tidak menggunakan media berbasis computer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing. Penentuan kelas dilakukan dengan metode cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes evaluasi berupa data pretest, dan postest, lembar observasi, angket.
  1. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan sebagai usaha terencana dari kegiatan manusia dan untuk manusia, tidak dapat melepaskan diri dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada hakekatnya proses belajar mengajar adalah dengan komunikasi. Komunikasi menurut (JICA, 2000) diartikan sebagai usaha atau proses untuk menyamakan isi atau pesan antara pemberi dan penerima. Oleh karena itu, komunikasi dalam pembelajaran haruslah efektif dan efisien.
Pendidikan harus bersifat fungsional terhadap perkembangan masyarakat. Oleh kaena itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya SDM yang terampil sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan jaman.
Upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dapat tercapai secara optimal bila diimbangi dengan pengembangan dan perbaharuan terhadap komponen pendidikan. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan nasional dalam menyiapkan peserta didik menjadi subjek yang mampu berperan dalam menampilkan keunggulan dirinya pada bidang masing-masing dan pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan menyesuaikan diri serta berhasil di masa yang akan datang bisa terwujud. Dengan adanya tantangan tersebut guru sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar harus mampu mendesain mata pelajaran dan terampil mengkomunikasikan pada peserta didik seoptimal mungkin agar peserta didik dapat menyerap informasi yang diberikan. Untuk mengetahui bagaimana peserta didik dapat memproses setiap informasi yang diterimanya dengan baik dapat diketahui melalui pencapaian prestasi belajar. Tentunya prestasi belajar tersebut dapat diketahui melalui penilaian oleh guru bidang studi, baik melalui latihan soal, ujian harian, maupun ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.
Pembelajaran siswa di kelas harus dapat memfasilitasi terjadinya belajar aktif. Kondisi dan sarana belajar diciptakan sedemikian rupa agar antara siswa dapat saling bertanya untuk menggali masalah, mendiskusikan ide, belajar mendengarkan ide orang lain, melakukan kritik membangun, menyimpulkan penemuan mereka dalam bentuk tulisan dan dapat mengkomunikasikannya. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan adanya pendekatan inkuiri dalam pembelajaran. Pendekatan yang menerapkan proses inkuiri sering disebut sebagai cara belajar siswa aktif ketika siswa melakukan berbagai aktivitas ilmiah untuk membentuk hasil belajar.
Penelitian tentang keefektifan penggunaan moel inkuiri bebas dan model inkuiri terbimbing pada pembelajaran kimia di tingkat SMA telah dilakukan oleh Sulistina(2009) yang hasilnya pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri lebih baik dibandingkan pembelajaran secara konvensional. Penelitian pembelajaran inkuiri menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing antara lain juga dilakukan oleh indayani (2000), Zulfikar (2005), Rosadi (2006). Dalam penelitian Indayani (2000) menemukan bahwa metode inkuiri terbimbing lebih efektif dibandingkan dengan metode konvensional pada pengajaran pokok bahasan gerak melingkar beraturan kelas 1 SMU NU 1 Gresik. Zulfikar (2005) menemukan hal yang serupa bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dan tipe STAD memberikan kualitas yang baik pada proses pembelajaran untuk materi pokok larutan elektrolit dan larutan non elektrolit siswa kelas X SMAN 2 Malang. Penelitian Rosadi (2006) juga memperlihatkan bahwa prestasi belajar kimia siswa SMAN 1 Kuterejo Mojokerto yang diajarkan dengan pendekatan inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi siswa yang diajar dengan verifikasi.
Berdasarkan uraian di atas, judul yang diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah” Pengaruh Penerapan Media Berbasis Komputer Dalam Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Kelas X SMAN 1 Talun Pada Materi Senyawa larutan elektrolit dan non-elektrolit”

  1. Penelaah Studi Kepustakaan
Tinjauan Kepustakaan
Menurut depdiknas (2006) pembelajaran kimia seharusnya menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan penembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Pembelajaran pendekatan inkuisi mengacu pada pembelajaran kimia menurut Depdiknas karena pada pembelajaran inkuisi, siswa didorong untuk terlibat secara aktif dalam percobaan, menggali pengetahuan dan informasi secara langsung sampai memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip yang berguna bagi diri mereka sendiri. Proses inkuisi juga dapat menumbuhkan kemempuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah dan berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup.
  1. Media
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar (Arsyad, 2002:2). Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media tersebut (Hamalik dalam Arsyad, 2002:2)
Media berasal dari kata latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Tetapi beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut:
  • Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram dalam Susilana, 2007: 5)
  • Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA dalam Susilana, 2007: 5)
  • Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar (Briggs dalam Susilana, 2007: 5)
  • Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan (AECT dalam Susilana, 2007: 5)
  • Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Gagne dalam Susilana, 2007: 6)
  • Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso dalam Susilana, 2007: 6)
  1. Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Menurut Benny (2006) media pembelajaran berbasis computer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik dan suasana dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Sedangkan Arsyad (2007:31) berpendapat media hasil teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan mengunakan sumber-sumber yan berbasis mikroprosesor, jadi media pembelajaran berbasis computer merupakan segala sesuatu yan dikembangkan dengan mengoptimalkan kemampuan komputer untuk menyampaikan informasi dari guru kepada siswa.
Beberapa keuntungan menggunakan media berbasis komputer adalah:
  1. Media ini menjadi sarana dalam melakukan simulasi melatih keterampilan dan kompetisi tertentu (Benny:2006)
  2. Mendukung siswa dalam belajar (Krajan:2002)
  3. Pembelajaran dapat berorientasi pada siswa dan melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi (Arsyad,2007:32)
  4. Memudahkan siswa dalam mempelajari materi yang kompleks (Salomon, Perkins dan Tamar, 1991 dalam Krajah, 2002)
Berdasarkan produk Muhammad Hubbi (2009) dalam skripsinya “pengembangan media pembelajaran kimia berbasis komputer untuk materi pokok termokimia” dijelaskan bahwa kelayakan media pembelajaran termokimia berbasis komputer dari hasil validasi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran termokimia berbasis komputer yang telah dikembangkan sudah layak, dengan hasil validasi konten 84,40% dan hasil uji terbatas 89,69%.
  1. Inkuiri Terbimbing
Inti dari pendidikan berbasis inkuiri dalah proses yang berpusat pada siswa. Semua pembelajaran dimulai dengan pebelajar. Apa yang diketahui siswa dan apa yang ingin mereka lakukan dan pelajari merupakan dasar utama pembelajaran.
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis (Schmidt dalam Ibrahim, 2007).
Kegiatan inkuiri terbimbing yaitu guru mengemukakan suatu permasalahan yang dapat juga bersumber dari buku teks atau LKS, kemudian guru membimbing siswa secara intensif untuk menemukan jawabannya. Menurut Orlich, et al (dalam Ibrahim, 2007), menyebutnya sebagai pembelajaran penemuan (discovery learning) karena siswa dibimbing secara hati-hati untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi.
Inkuiri terbimbing cocok untuk diterapkan pada pembelajaran mengenai konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Dalam hal ini, guru harus sudah memprediksikan hasil dari pembelajaran. Untuk itu, guru harus dapat mengelola kegiatan belajar dengan baik.
Sintaks inkuiri terbimbing terdiri atas empat fase, yaitu:
  1. fase investigasi dan pengenalan kepada siswa;
pada fase ini, guru memberikan suatu permasalahan kepada siswa yang dapat bersumber dari buku teks atau LKS.
  1. pengelompokan masalah oleh siswa;
siswa melakukan diskusi untuk membahas suatu permasalahan yang telah dikemukakan oleh guru.
  1. identifikasi masalah dalam penyelidikan;
siswa mengidentifikasi suatu permasalahan yang kemudian diselidiki akan kebenarannya.
  1. memberikan kemungkinan mengatasi kesulitan/masalah.
guru membantu siswa dalam membahas suatu permasalahan agar tidak salah persepsi.
  1. Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk melakukan belajar. Motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi siswa dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar.
Menurut Dimyati & Mudjiono (1994: 75) ada 3 komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila siswa merasakan adanya keseimbangan apa yang ia miliki dan diharapkannya. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan suatu kegiatan sesuai harapannya. Sedangkan tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu.
Dikenal dua tipe motivasi menurut (Prayitno, 1989: 10), yaitu:
  1. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik (Thornburgh dalam Prayitno,1989: 10 ) adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri individu. Tingkah laku terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor dari lingkungan. Individu yang digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau kegiatan yang dilakukan telah mencapai hasil yang terlibat dalam kegiatan itu. Di dalam proses belajar siswa yang bermotivasi secara intrinsik dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya.
  1. Motivasi ekstrinsik
Kemajuan teknologi komputer saat ini sangatlah pesat, seiring dengan bertambahnya zaman. Berdasarkan motivasi intrinsik tujuan utama individu melakukan kegiatan adalah untuk mencapai tujuan yang terletak di luar aktivitas belajar itu sendiri (Prayitno, 1989: 14).
  1. Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain faktor yang terdapat dalam diri siswa, dan faktor yang terdiri dari luar siswa. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar.
Menurut Arikunto (2008: 151) bahwa fungsi tes dari prestasi belajar adalah ditinjau dari 3 hal, yaitu:fungsi untuk kelas, fungsi untuk bimbingan, dan fungsi untuk administrasi.
Poerwanto (dalam Sunarto, 2009) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam rapor.”Selanjutnya Winkel (dalam Sunarto, 2009) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution (dalam Sunarto 2009) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Menurut Arikunto (2008: 26) alat evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi.
  1. Materi Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit
Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit pada penelitian ini merupakan materi yang mempelajari tentang sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan

  1. Rumusan Masalah
  1. Bagaimana pengaruh penggunaan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap motivasi belajar kelas X SMAN 1 Talun pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit?
  2. Bagaimana pengaruh penggunaan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar kelas X SMAN 1 Talun pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit?
  3. Adakah perbedaan penggunaan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap motivasi dan prestasi belajar kelas X SMAN 1 Talun pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit?

  1. Tujuan Penelitian
  1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap motivasi belajar kelas X SMAN 1 Talun pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit
  2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar kelas X SMAN 1 Talun pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit
  3. Untuk mengetahui perbedaan penggunaan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap motivasi dan prestasi belajar kelas X SMAN 1 Talun pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit

  1. Hipotesis
Ada pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penggunaan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap motivasi dan prestasi belajar kelas X SMAN 1 Talun pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.

  1. Ruang Lingkup / Batasan Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:
  1. Varibel penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi:
  1. Variabel bebas
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing
  1. Variabel terikat
Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar



  1. Populasi
Populasi atau sampel penelitian merupakan kelas X yang terdiri dari delapan kelas, sedangkan sampel yang diambil hanya dua kelas yang dipilih secara cluster random sampling.
  1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Blitar, tepatnya di SMAN 1 Talun Jl.Raya Kaweron Tromol pos 4
  1. Batasan masalah
  1. Hasil belajar dilihat dari segi kognitif dan afektif saja.
  2. Materi yang diberikan dalam penelitian ini adalah pokok bahasan sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan yang dilakukan dan ditemukan siswa sendiri.
  1. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang penting pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (arsyad, 2002: 3)
  2. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik (Mulyasa, 2007: 255)
  3. Pendekatan Inkuiri Terbimbing adalah suatu pendekatan belajar yang mengutamakan keaktifan siswa dalam menemukan konsep melalui petunjuk dari guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat membimbing
  4. Motivasi belajar adalah kekuatan mental yang berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita yang mengarahkan aktifitas siswa kepada tujuan belajar. (Dimyati dan Mudjiono,1994: 74)
  5. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport (Poerwanto dalam sunarto, 2009)
  1. Indikator pengukuran
Penelitian ini akan dilakukan beberapa indikator yaitu:
  1. Tes evaluasi (kognitif)
  2. Lembar observasi (afektif)
  3. Angket (deskriptif)

  1. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
  1. Siswa
Sebagai salah satu media pembelajaran terutama pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit yang memberikan pengalaman belajar menyenangkan dan memotivasi siswa untuk belajar kimia sehingga siswa tidak merasa bosan.
  1. Guru
Dengan penerapan media pembelajaran menggunakan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing diharapkan dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran kimia yang menyenangkan.
  1. Peneliti
Sebagai pengalaman dan pembelajaran dalam menerapkan salah satu media pembelajaran berbasis komputer dalam pembelajaran kimia.
  1. Sekolah
Sebagai bahan informasi mengenai keadaan siswa dan salah satu solusi untuk mengatasi masalah pembelajaran kimia terutama pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit
  1. Mahasiswa lain
Sebagai sumber informasi mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar saat ini.

  1. Metodologi Penelitian
  1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi-Experimental Design). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi dan prestasi belajar terhadap pengaruh penggunaan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing. Desain penelitian berupa “pretest posttest control group design”, yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas yang diberi perlakuan dengan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing, sedangkan kelas kontrol merupakan kelas yang tidak diberi perlakuan dengan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing. Perbedaan yang berarti antara kedua hasil tes akhir antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan adanya pengaruh dari perlakuan yang diberikan. Desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Desain penelitian:
Subyek
Pretest
Perlakuan
postest
Pemberian angket motivasi
Eksperimen kontrol
O1
O1
X1
X2
O2
O2
O3
O3
Ket : O1 : Pretest
O2 : Postest
O3 : Pemberian angket motivasi
X1 : perlakuan dengan media pembelajaran media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing
X2 : perlakuan tidak dengan media pembelajaran media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing
  1. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan peneliti meliputi instrument perlakuam dan instrument pengukuran
  1. Instrumen Perlakuan
Instrumen perlakuan yang digunakan dalam ini adalah Silabus, RPP, dan CD media pembelajaraan berbasis komputer.
  1. Instrumen Pengukuran
Instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
        1. Tes yang merupakan pengukuran prestasi belajar
Instrumen untuk mengukur prestasi kognitif siswa yang diajar dengan menggunakan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing.
Kriteria instrumen ini ada 4 hal:
  1. Daya Beda Butir Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kemampuannya kurang.
  1. Tingkat Kesukaran Butir Soal
Taraf kesukaran berhubungan dengan banyaknya siswa yang bisa menjawab dengan benar soal tes. Suatu butir soal dikatakan baik apabila memenuhi fungsinya dengan tepat. Butir soal yang terlalu sukar tidak bisa mengungkap apa yang diketahui siswa, sedangkan jika terlalu mudah juga tidak bisa mengungkap apa yang belum diketahui siswa.
Taraf kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal yang dinyatakan sebagai indeks kesukaran (difficulty indeks). Untuk itu dalam merumuskan butir soal perlu dilihat tingkat kesukarannya secara empirik.
Besarnya indeks kesukaran antara 0,0 sampai 0,1. Dimana 0,0 menunjukkan bahwa soal terlalu sulit dan 0,1 menunjukkan soal terlalu mudah.
  1. Reliabilitas Butir Soal
Reliabilitas adalah ukuran ketepatan atau keajegan suatu tes apabila diberikan kepada subyek sama dalam waktu yang berbeda akan menghasilkan skor hasil yang sama. Rumus yang digunakan untuk mengetahui Reabilitas adalah Kuder Richardson 21 (KR 21).
  1. Validitas
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas yang perlu dilakukan adalah validitas bahan ajar dan validitas soal. Untuk validitas bahan ajar dilakukan validitas isi kepada 2 orang dosen dan 1 guru kimia SMAN 1 Talun. Pada Validitas soal dilakukan validasi pada siswa kelas XI SMAN 1 Talun.
        1. Instrumen Pengukuran Kualitas proses
Untuk mengetahui kualitas proses dalam pembelajaran digunakan lembar observasi yang telah berisi rubrik yang menggambarkan keterlaksanaan pembelajran dengan media yang digunakan, dengan rentang nilai antara 1-4.
        1. Instrumen pengukuran motivasi belajar
Untuk mengetahui motivasi belajar yang ada dalam diri siswa maka digunakan lembar angket yang berupa skala linkert yang terdiri dari 30 pernyataan. Setiap pertanyaan dalam angket mempunyai alternatif jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Tidak Setuju Sekali (TSS)
  1. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan mulai awal sampai akhir penelitian. Data penelitian ini berupa data kemampuan awal siswa, data kualitas proses belajar siswa dan data motivasi belajar siswa.
Adapun teknik pengumpulan data-data tersebut adalah:
  1. Data untuk mengetahui peningkatan belajar siswa yang dilakukan pada pelaksanaan RPP ke-1 mulai awal hingga akhir. Penilaian ini berpedoman pada lembar observasi yang dibuat peneliti
  2. Data kemampuan awal siswa diperoleh dengan memberi pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
  3. Data afektif siswa selama proses pembelajaran diukur melalui lembar observasi penilaian afektif siswa untuk RPP ke-2 yang diisi melalui pengamatan selama proses pembelajaran
  4. Data motivasi siswa terhadap proses belajar mengajar diperoleh dengan mengisi angket motivasi yang diberikan setelah tes ulangan harian
  5. Data prestasi belajar siswa yang merupakan nilai pemahaman konseptual siswa diperoleh dari total nilai akhir dengan rumus = (A + 2B) : 3. Dimana A adalah rata-rata postest RPP 1, 2 dan B adalah Ulangan Harian.
  6. Untuk mengetahui tingkat validitas dapat dilihat pada pelaksanaan RPP, hasil belajar, motivasi belajar, dan keaktifan siswa.
  1. Teknik analisis data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data menggunakan 2 cara yaitu kualitatif dan kuantitatif.
  1. Cara kuantitatif
Uji Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis, sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis agar kesimpulan yang diambil memenuhi persyaratan.
  1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan distribusi data.
  1. Uji homogenitas
Uji homogenitas terhadap dua kelompok sampel dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa kedua kelompok yang digunakan sebagai sampel berasal dari populasi yang sama.
Jika Fo < Ftabel sampel memiliki varian yang sama.
  1. Uji Hipotesis
Jika uji prasyarat telah terpenuhi, maka dilakukan uji terhadap hipotesis. Uji hipotesis ini menggunakan uji t satu pihak kanan dengan pasangan hipotesis nihil (H0) terhadap hipotesis alternatif (H1).
H0 : µ1= µ2
H1 : µ1>µ2
Keterangan:
µ1 = rata-rata populasi kelompok perlakuan/ eksperimen
µ2 = rata-rata populasi kelompok kontrol
H0 diterima bila thitung < t(1-α), dengan t(1-α) diperoleh dari daftar distribusi t dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 -2 dan peluang (1-α). H0 ditolak jika thitung > t(1-α).
Kriteria pengujian hipotesis adalah:
  1. Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti: pembelajaran dengan menggunakan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar siswa kelas X IPA SMAN 1 Talun pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non-elektrolit.
  2. Apabila thitung < ttabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima, yang berarti: pembelajaran dengan menggunakan media berbasis komputer dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing tidak mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar siswa kelas X IPA semester I SMAN 1 Talun pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non-elektrolit.
  1. Cara Kualitatif
Dalam teknik analisis data secara kualitatif dilakukan untuk menganalisis keterlaksanaan RPP, motivasi belajar, keaktifan, dan prestasi belajar siswa.
  1. Keterlaksanaan RPP
Keterlaksanaan RPP ini digunakan untuk mengetahui kegiatan proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan RPP atau tidak dan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang mungkin dialami selama proses pembelajaran.
  1. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data afektif (keaktifan) siswa selama proses pembelajaran. Data afektif meliputi penilaian afektif setiap siswa.
  1. Angket
Analisis data yang diperoleh dari angket dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan memaparkan data yang diperoleh. Analisis deskriptif yang dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini:
  1. Memberi skor pada setiap pernyataan. Untuk pernyataan positif, SS diberi skor 4, S = 3, TS = 2, STS = 1. Sebaliknya, untuk pernyataan negatif, SS diberi skor 1, S = 2, TS = 3, STS = 4.
  2. Menetapkan skor maksimum dan minimum yang mungkin diperoleh oleh siswa. Skor maksimum yang diperoleh adalah 4 x N, yaitu 4 x 35 = 140. Sedangkan skor minimum diperoleh dari perkalian 1 x N, yaitu 1 x 35 = 35. N adalah banyaknya butir pernyataan.
  3. Menentukan skor total siswa, yaitu dengan menjumlahkan skor yang diperoleh siswa pada setiap pernyataan.
  4. Menentukan kriteria motivasi belajar siswa, yaitu dengan mengurangi skor maksimal dengan skor minimal, kemudian dibagi dengan skor tertinggi untuk setiap butir pernyataan. Kriteria motivasi belajar siswa ditentukan berdasarkan rentangan skor berikut ini:
    skor 114-140 : sangat termotivasi
    skor 88-113 : termotivasi
    skor 62-87 : tidak termotivasi
    skor 36-61 : sangat tidak termotivasi
  5. Menentukan kriteria motivasi belajar siswa dengan cara membandingkan skor total yang diperoleh oleh masing-masing siswa dengan rentangan skor motivasi belajar.
  6. Menentukan persentase motivasi belajar siswa terhadap media berbasis komputer. Adapun rumus yang digunakan adalah:
Px = Banyaknya siswa yang memberi respon x : Jumlah seluruh siswa yang memberi respon x 100%
Keterangan:
Px = Persentase (%) siswa yang menjawab respon x
x = respon siswa (Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju)
( Sugiyono, 2008)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara

Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Dimyati & Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Indayani, S. 2000. Efektifitas Metode Inkuiri Terbimbing disbanding Metode Konvensional Pada Pengajaran Pokok Bahasan Gerak Melingkar Beraturan Di Kelas 1 SMU NU Gresik. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang

JICA. 2000. Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: JICA

Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosda

Prayitno, E. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Rosadi., F. 2006. Pengaruh Pembelajaran Ilmu Kimia dengan pendekatan inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar terhadap prestasi belajar SMAN 1 Kuterejo Mojokerto Tahun Pelajaran 2005/ 2006. Tesis tidak diterbitkan Malang: Pendidikan Kimia PPS Universitas Negeri Malang

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sunarto. 2009. Pengertian prestasi belajar. (Online), (http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/, diakses tanggal 28 Mei 2010)

Sulistina, O. 2009. Keefektifan penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbuka dan inkuiri terbimbing dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar kimia siswa kelas X SMA Laboratorium Malang. Tesis tidak diterbitkan Malang: Pendidikan Kimia PPS Universitas Negeri Malang

Susilana, R. & Riyana, C. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima

Trianto. 2009. Mendesain Model Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif-Proresif, konsep, landasan dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Surabaya: Kencana Prenada Media Group
Zulfikarini, S. 2005. Penggunaan Model Pembelajarn Inkuiri Terbimbing dan Kooperatif Model STAD Untuk Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit sesuai kurikulum 2004 (KBK) pada siswa kelas X SMAN 2 Malang. Skripsi tidak diterbitkan Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang


Rabu, 20 Oktober 2010


"My Immortal"

I'm so tired of being here
Suppressed by all my childish fears
And if you have to leave
I wish that you would just leave
'Cause your presence still lingers here
And it won't leave me alone

These wounds won't seem to heal
This pain is just too real
There's just too much that time cannot erase

[Chorus:]
When you cried I'd wipe away all of your tears
When you'd scream I'd fight away all of your fears
And I held your hand through all of these years
But you still have
All of me

You used to captivate me
By your resonating light
Now I'm bound by the life you left behind
Your face it haunts
My once pleasant dreams
Your voice it chased away
All the sanity in me

These wounds won't seem to heal
This pain is just too real
There's just too much that time cannot erase

[Chorus]

I've tried so hard to tell myself that you're gone
But though you're still with me
I've been alone all along

[Chorus]

"Missing"

Please, please forgive me,
But I won't be home again.
Maybe someday you'll look up,
And, barely conscious, you'll say to no one:
"Isn't something missing?"

You won't cry for my absence, I know -
You forgot me long ago.
Am I that unimportant...?
Am I so insignificant...?
Isn't something missing?
Isn't someone missing me?

[Chorus:]
Even though I'm the sacrifice,
You won't try for me, not now.
Though I'd die to know you love me,
I'm all alone.
Isn't someone missing me?

Please, please forgive me,
But I won't be home again.
I know what you do to yourself,
I breathe deep and cry out,
"Isn't something missing?
Isn't someone missing me?"

[Chorus]

And if I bleed, I'll bleed,
Knowing you don't care.
And if I sleep just to dream of you
I'll wake without you there,
Isn't something missing?
Isn't something...

[Chorus]

"Look What You've Done"

Take my photo off the wall
If it just won't sing for you
'Cause all that's left has gone away
And there's nothing there for you to prove

Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
Oh well, it seems like such fun
Until you lose what you had won

Give me back my point of view
'Cause I just can't think for you
I can hardly hear you say
What should I do, well you choose

Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
Oh well, it seems like such fun
Until you lose what you had won

Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
A fool of everyone
A fool of everyone

Take my photo off the wall
If it just won't sing for you
'Cause all that's left has gone away
And there's nothing there for you to do

Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
Oh well, it seems like such fun
Until you lose what you had won

Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
A fool of everyone
A fool of everyone



Artist : Britney Spears
Lirik Lagu : Britney Spears - Sometimes
Britney Spears - Sometimes

You tell me you're in love with me
That you can't take your pretty eyes away from me
It's not that I don't want to stay
But everytime you come too close I move away
I wanna believe in everything that you say
Cuz it sounds so good
But if you really want me, move it slow
There's things about me you just have to know

( chorus )
Sometimes I run
Sometimes I hide
Sometimes I'm scared of you
But all I really want is to hold you tight
Treat you right, be with you day and night
Baby all I need is time

I don't wanna be so shy, uh-uh
Everytime that I'm alone I wonder why
Hope that you will wait for me
You'll see that, you're the only one for me
I wanna believe in everything that you say
Ah cuz it sounds so good
But if you really want me, move it slow
There's things about me, you just have to know

( repeat chorus )

Just hang around and you'll see
There's no where I'd rather be
If you love me, trust in me
The way that I trust in you

( repeat chorus )
All I really want is to hold you tight
Be with you day and night (fade...)

Artist : Hillary Duff
Lirik Lagu : Hilary Duff - So Yesterday Lyrics
Hilary Duff - So Yesterday Lyrics
First Verse:
You can change your life (if you wanna)
You can change your clothes (if you wanna)
You can change your mind
Well that's the way it goes

But I'm gonna keep your jeans
And your old black hat (cuz i wanna)
They look good on me
You're never gonna get them back

At least not today, (not today not today) cuz

(chorus):
If it's over let it go and, come tomorrow it will seem so yesterday, so yesterday
I'm just a bird that's already flown away
Laugh it off and let it go and, when you wake up it will seem so yesterday, so yesterday
Haven't you heard that I'm gonna be okay ?? (okay)


Second Verse:
You can say you're bored (if you wanna)
You can act real tough (if you wanna)
You can say you're torn,
But I've heard enough

Thank you , you made my mind up for me
When you started to ignore me
Can you see a single tear
It isn't gonna happen here

At least not today, (not today, not today) cuz

(chorus):
If it's over let it go and, come tomorrow it will seem so yesterday, so yesterday
I'm just a bird that's already flown away
Laugh it off and let it go and, when you wake up it will seem so yesterday, so yesterday
Haven't you heard that I'm gonna be ok?


Third Verse:
If you're over me, I'm already over you
If it's all been done, what is left to do?
How can you hang up if the line is dead?
If you wanna walk, I'm a step ahead
If you're movin on, I'm already gone
If the light is off then it isn't on

At least not today, (not today, not today) cuz


If it's over let it go and, come tomorrow it will seem so yesterday, so yesterday
I'm just a bird that's already flown away
Laugh it off and let it go and, when you wake up it will seem so yesterday, so yesterday
Haven't you heard that you're so yesterday

(chorus):
If it's over let it go and, come tomorrow it will seem so yesterday, so yesterday
I'm just a bird that's already flown away
Laugh it off and let it go and, when you wake up it will seem so yesterday, so yesterday
Haven't you heard that I'm gonna be ok?

Artist : Christina Aguilera
Lirik Lagu : Christina Aguilera - Hurt
Christina Aguilera - Hurt

Seems like it was yesterday when I saw your face
You told me how proud you were, but I walked away
If only I knew what I know today
Ooh, ooh

I would hold you in my arms
I would take the pain away
Thank you for all you've done
Forgive all your mistakes
There's nothing I wouldn't do
To hear your voice again
Sometimes I wanna call you
But I know you won't be there

Ohh I'm sorry for blaming you
For everything I just couldn't do
And I've hurt myself by hurting you

Some days I feel broken inside but I won't admit
Sometimes I just wanna hide 'cause it's you I miss
And it's so hard to say goodbye
When it comes to this, oooh

Would you tell me I was wrong?
Would you help me understand?
Are you looking down upon me?
Are you proud of who I am?

There's nothing I wouldn't do
To have just one more chance
To look into your eyes
And see you looking back

Ohh I'm sorry for blaming you
For everything I just couldn't do
And I've hurt myself, ohh

If I had just one more day
I would tell you how much that I've missed you
Since you've been away
Ooh, it's dangerous
It's so out of line
To try and turn back time

I'm sorry for blaming you
For everything I just couldn't do
And I've hurt myself by hurting you

Hiding from the rain and snow
Trying to forget but I won’t let go
Looking at a crowded street
Listening to my own heart beat
So many people all around the world
Tell me where do I find someone like you girl

[Chorus]
Take me to your heart take me to your soul
Give me your hand before I’m old
Show me what love is - haven’t got a clue
Show me that wonders can be true
They say nothing lasts forever
We’re only here today
Love is now or never
Bring me far away
Take me to your heart take me to your soul
Give me your hand and hold me
Show me what love is - be my guiding star
It’s easy take me to your heart
Standing on a mountain high
Looking at the moon through a clear blue sky
I should go and see some friends
But they don’t really comprehend
Don’t need too much talking without saying anything
All I need is someone who makes me wanna sing
[Chorus]

The Day You Went Away Lyrics - M2M


[Verse 1]
Well I wonder could it be
When I was dreaming ’bout you baby
You were dreaming of me
Call me crazy, call me blind
To still be suffering is stupid after all of this time
[Pre-Chorus 1]
Did I lose my love to someone better
And does she love you like I do
I do, you know I really really do
[Chorus]
Well hey
So much I need to say
Been lonely since the day
The day you went away
So sad but true
For me there’s only you
Been crying since the day
The day you went away
[Verse 2]
I remember date and time
September twenty second
Sunday twenty five after nine
In the doorway with your case
No longer shouting at each other
There were tears on our faces
[Pre-Chorus 2]
And we were letting go of something special
Something we’ll never have again
I know, I guess I really really know
[Chorus]
The day you went away
The day you went away
[Pre-Chorus 1]
[Chorus]
[Bridge]
Why do we never know what we’ve got ’til it’s gone
How could I carry on
The day you went away
Cause I’ve been missing you so much I have to say
Been crying since the day
The day you went away
The day you went away
The day you went away



KARBON MONOKSIDA

Kata Pengantar

Puji dan rasa syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Kimia Lingkungan yang dibimbing oleh Ibu Neena Zakia.
Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu mulai awal penulisan hingga menjadi sebuah makalah yang dapat bermanfaat bagi semua pihak. Makalah ini berjudul ” Karbon Monoksida  ”, di mana di dalamnya memuat berbagai dampak dan penanggulangan karbon monoksida berlebih.
Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih ada kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan untuk kesempurnaan pada penulisan berikutnya dan pengayaan wawasan penyusun.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat pada pembaca pada umumnya dan penyusun pada khusunya, dalam rangka meningkatkan wawasan keilmuan di bangku kuliah. Harapan kami makalah ini dapat digunakan dengan baik sebagaimana mestinya.



Malang, Februari 2009



Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang  
Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota, pusat – pusat industri dan sarana transportasi yang semakin bertambah, kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar kini kering dan kotor. Hal ini bila tidak segera ditanggulangi perubahan tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan serta tumbuhan. Pencemaran udara diartikan sebagai suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat – zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota – kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas – gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran. Salah satu polutan berbahaya yang terkandung dalam udara adalah gas Karbon Monoksida (CO).
Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa , tidak mudah larut dalam air, tidak menyebabkan iritasi, beracun dan berbahaya. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen berikatan dan satu ikatan kovalen koordinasi antara karbon dan oksigen.
Gas CO dapat bertahan lama di muka bumi karena kemampuan atmosfer untuk menyerapnya adalah 1 sampai 5 tahun. Gas CO utamanya dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dari senyawa karbon, misalnya berasal dari minyak tanah, bensin, solar, batubara, LPG, atau kayu. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Namun, pada umumnya gas CO terbentuk secara alamiah maupun sebagai hasil sampingan kegiatan manusia.
Dampak dari CO bagi manusia, bervariasi tergantung dari status kesehatan seseorang, kelahiran prematur, badan bayi di bawah normal, keracunan dll. Keracunan gas CO dapat menyebabkan kematian, ia masuk ke paru-paru lalu masuk ke dalam molekul hemoglobin dalam sel darah merah. CO terikat pada hemoglobin dan memiliki kecenderungan yang sama dengan oksigen. Kemudian terbentuklah carboxy hemoglobin. Carboxy hemoglobin menghambat masuknya oksigen ke dalam molekul hemoglobin dan menghambat kemampuan penukaran gas dari sel darah merah. Akibatnya, tubuh kekurangan oksigen yang menyebabkan kerusakan jaringan dan kematian sehingga perlu upaya untuk pencegahan terhadap CO meskipun untuk mengetahui adanya CO sangat sulit tetapi keracunan gas CO masih bisa diidentifikasi dengan gejala yang timbul. Gejala yang timbul pada konsentrasi rendah adalah serupa dengan gejala flu, seperti kepala pusing , pernafasan yang terganggu dan sedikit mual atau dapat dilakukan pencegahan pada sumber yang dapat menghasilkan gas CO ( pada kendaraan bermotor khususunya ).

1.2            Rumusan Masalah
1.      Apakah definisi dari karbon monoksida ?
2.      Apa dampak dari karbon monoksida ?
3.      Bagaimana pengendalian karbon monoksida?
4.      Bagaimana analisa karbon monoksida di lingkungan ?

1.3            Tujuan
1.      Untuk mengetahui definisi dari karbon monoksida
2.      Untuk mengetahui dampak dari karbon monoksida
3.      Untuk mengetahui pengendalian dari karbon monoksida
4.      Untuk mengetahui analisa karbon monoksida di lingkungan











BAB II
PEMBAHASAN

2.1            Definisi Karbon Monoksida
Karbon monoksida adalah zat pencemar udara yang patut mendapat perhatian, 90% dari seluruh zat pencemar kendaraan bermotor adalah berupa gas CO (Samsuri, 1982:90).
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa , tidak mudah larut dalam air, tidak menyebabkan iritasi, beracun dan berbahaya. Karbon monoksida pertama kali dihasilkan oleh kimiawan Perancis de Lassone pada tahun 1776 dengan memanaskan seng oksida dengan kokas. Dia menyimpulkan bahwa gas yang dihasilkan adalah hidrogen, karena ketika dibakar ia menghasilkan lidah api berwarna biru. Gas ini kemudian diidentifikasi sebagai senyawa yang mengandung karbon dan oksigen oleh kimiawan Inggris William Cumberland Cruikshank pada tahun 1800.
Sifat-sifat CO yang beracun pertama kali diinvestigasi secara seksama oleh fisiolog Perancis Claude Bernard sekitar tahun 1846. Dia meracuni beberapa anjing dengan gas tersebut, dan mendapati darah anjing-anjing tersebut berwarna lebih merah di seluruh pembuluh darah.
Selama Perang Dunia II, karbon monoksida digunakan untuk menjaga kendaraan bermotor agar tetap berjalan di daerah-daerah yang kekurangan bensin. Pembakar batu-bara atau kayu dipasangkan, dan karbon monoksida yang diproduksi dengan gasifikasi dialirkan ke karburator. CO dalam kasus ini dikenal sebagai "gas kayu" (Wikipedia, 2009).

2.1.1 Sifat-sifat gas CO adalah:
·         Gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak menyebabkan iritasi, beracun dan berbahaya
·         Tidak mudah larut dalam air
·         Perbandingan berat terhadap udara (1 atm derajat C) 0.967
·         Mudah terbakar dan menghasilkan lidah api berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida
Karakteristik biologik yang paling penting dari CO adalah kemampuannya untuk berikatan dengan hemoglobin, pigmen sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh (Anonim, 2008).
Karbon monoksida ( CO ), terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi atara atom karbon dan oksigen.
Molekul CO memiliki panjang ikat 0,1128 nm. Perbedaan muatan formal dan elektronegativitas saling meniadakan, sehingga terdapat momen dipol yang kecil dengan kutub negatif di atom karbon, walaupun oksigen memiliki elektronegativitas yang lebih besar. Alasannya adalah orbital molekul yang terpenuhi paling tinggi memiliki energi yang lebih dekat dengan orbital p karbon, yang berarti bahwa terdapat rapatan elektron yang lebih besar dekat karbon. Selain itu, elektronegativitas karbon yang lebih rendah menghasilkan ” awan elektron” yang lebih baur, sehingga menambah momen dipol. Hal ini juga merupakan alasan mengapa kebanyakan reaksi kimia yang melibatkan karbon monoksida terjadi pada atom karbon, bukan pada atom oksigen.
Panjang ikatan molekul karbon monoksida sesuai dengan ikatan rangkap tiga parsialnya. Molekul ini memiliki momen dipol ikatan yang kecil dan mempunyai tiga struktur resonansi:


 


Resonansi paling kiri adalah bentuk yang paling penting. Hal ini dapat diilustrasikan dengan reaktivitas karbon monoksida yang bereaksi dengan karbokation. Dinitrogen bersifat isolektronik terhadap karbon monoksida. Hal ini berarti bahwa molekul-molekul ini memiliki jumlah elektron dan ikatan yang mirip satu sama lainnya. Sehingga, sifat-sifat fisika antara N2 dan CO sangat mirip, walaupun CO lebih reaktif (Wikipedia, 2009).
Karbon monoksida yang terdapat di alam terbentuk dari salah satu proses sebagai berikut:
·         Pembakaran tidak lengkap terhadap karbon atau komponen yang mengandung karbon
·         Reaksi antara karbon dioksida dan komponen yang mengandung karbon pada suhu tinggi
·         Pada suhu tinggi, karbon dioksida terurai menjadi CO dan O (Anonim, 2008).
·         CO adalah anhidra dari asam format. Oleh karena itu, CO bisa diproduksi dari dehidrasi asam format
·         Gas produser dibentuk dari pembakaran karbon dioksida pada temperatur tinggi ketika terdapat karbon yang berlebih. Dalam sebuah oven, udara dialirkan melalui kokas. CO2 yang pertama kali dihasilkan akan mengalami kesetimbangan dengan karbon panas, menghasilkan CO. Reaksi O2 dengan karbon membentuk CO disebut sebagai kesetimbangan Boudouard. Di atas 800°C, CO adalah produk yang predominan:
O2 (g) + 2 C (s) → 2 CO (g)  ΔH = -221 kJ/mol
      Kerugian dari metode ini adalah apabila dilakukan dengan udara, ia akan menyisakan campuran yang terdiri dari nitrogen.
·         Gas sintetik atau gas air diproduksi via reaksi endotermik uap air dan karbon:
H2O (l) + C (s) → H2 (g) + CO (g)  ΔH = 131 kJ/mol
·         CO juga merupakan hasil sampingan dari reduksi bijih logam oksida dengan karbon:
MO (s) + C (s) → M (s) + CO (g)  Î”H = 131 kJ/mol
·         Produksi CO dalam skala laboratorium adalah dengan pemanasan campuran bubuk seng dan kalsium karbonat.
Zn (s) + CaCO3 (s)ZnO (s) + CaO (s) + CO (g)
·         Metode laboratorium lainnya adalah dengan mereaksikan sukrosa dengan natrium hidroksida dalam sistem tertutup (Wikipedia, 2009).

2.1.2 Keberadaan CO di Atmosfer
Karbon monoksida memiliki efek radiative forcing secara tidak langsung dengan menaikkan konsentrasi metana dan O3 adanya di stratosfer melalui reaksi kimia dengan konstituen atmosfer lainnya (misalnya radikal hidroksil OH-) yang sebenarnya akan melenyapkan metana dan ozon. Dengan proses alami di atmosfer, karbon monoksida pada akhirnya akan teroksidasi menjadi karbon dioksida. Sehingga konsentrasi karbon monoksida memiliki jangka waktu pendek di atmosfer (Wikipedia, 2009).
Keberadaan atau umur dari karbon monoksida di atmosfer tidak lama hanya kira-kira 4 bulan. Hal ini terjadi karena karbon monoksida di atmosfer dihilangkan melalui reaksi dengan radikal hidroksil, HO
CO + HO                             CO2 + H
Reaksi menghasilkan radikal hidroperoksil
            O2 + H + M                HOO+ M
Yang kemudian radikal NO- dihasilkan kembali dari radikal hidroperoksil (NOO) melalui reaksi:
            HOO + NO               NO + NO2
                HOO + HOO                     H2O2 + O2
            Reaksi terakhir terjadi dengan disosiasi dari H2O2 melalui reaksi photo kimia dan menghasilkan kembali HO°:
            H2O2 + hv               2HO
            Gas metana juga terlibat dalam reaksi siklus atmosfer yang berhubungan dengan CO, HO°, dan CH4.
            CH4 + HO                     H3C + H2O
            CO + H2O               CO2 + H
            H + O2                     HOO
Radikal hidroperoksil selanjutnya menghasilkan kembali HOseperti reaksi yang sudah ditulis sebelumnya.
Mikroorganisme tanah melalui aktifitasnya dapat menghilangkan CO dari atmosfer. Oleh karena itu, tanah merupakan tempat penampungan dari karbon monksida.

2.1.3 Sumber CO
            Emisi gas karbon monoksida dari alam, proses geologis maupun dari aktivitas manusia. Karbon monoksida yang dihasilkan akibat aktivitas manusia merupakan salah satu penyumbang karbon monoksida terbesar di alam. Sumber karbon monoksida dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu:

  1. Sumber Titik
Karbon monoksida, walaupun dianggap sebagai polutan, telah lama ada di atmosfer sebagai hasil produk dari aktivitas gunung berapi. Ia larut dalam lahar gunung berapi pada tekanan yang tinggi di dalam mantel bumi. Kandungan karbon monoksida dalam gas gunung berapi bervariasi dari < 0,01 % - > 2 % bergantung pada gunung berapi tersebut. Oleh karena sumber alami karbon monoksida bervariasi dari tahun ke tahun, maka sangat sulit untuk secara akurat menghitung emisi alami gas tersebut.
·         CO dapat terbentuk secara alamiah  walaupun jumlahnya relatif sedikit. Seperti: gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dll (Anonim, 2008)
·         Sebagai hasil sampingan kegiatan manusia
·         Selain itu juga CO berasal dari pembakaran produk-produk alam dan sitesis, termasuk rokok (Anonim, 2008).
·         Karbon monoksida dapat juga dihasilkan reaksi oksida gas metana oleh radikal hidroksil dan dari perombakan/ pembusukan tanaman meskipun tidak sebesar yang dihasilkan pembakaran bensin.
  1. Sumber Area
Pada sumber ini gas karbon monoksida dapat berasal dari proses industri. Dimana pabrik-pabrik yang terdapat di kawasan industri ini tidak memasang scruber pada cerobong asap pabrik. Scruber adalah alat yang berfungsi sebagai penyaring sehingga asap yang dilepas pabrik ke udara, merupakan asap yang sudah melalui penyaringan, dan tidak mengandung gas karbon monoksida yang berbahaya bagi lingkungan.
  1. Sumber Bergerak
·         Di kota-kota besar, sumber utama penghasil CO adalah kendaraan
bermotor seperti mobil, truk, bus dan sepeda motor karena
pembakaran BBM yang tidak sempurna.
Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO sehingga kadar CO dalam udara relatif tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Secara sederhana pembakaran karbon dalam minyak bakar terjadi melalui beberapa tahap sebagai berikut :
2C (s) + O2 (g)  ——–> 2CO (g)
2CO (g) + O2 (g)  ——–> 2CO2 (g)
      Reaksi pertama berlangsung sepuluh kali lebih cepat daripada reaksi kedua, oleh karena itu CO merupakan intermediat pada reaksi pembakaran tersebut dan dapat merupakan produk akhir jika jumlah O2 tidak cukup untuk melangsungkan reaksi kedua. CO dapat menjadi produk akhir meskipun jumlah oksigen di dalam campuran pembakaran cukup, hal ini dikarenakan proses pembakaran antara minyak bakar dan udara tidak tercampur rata. Pencampuran yang tidak rata antara minyak bakar dengan udara menghasilkan beberapa tempat yang kekurangan oksigen. Semakin rendah perbandingan antara udara dengan minyak bakar, semakin tinggi jumlah karbon monoksida yang dihasilkan (Prabu, 2008).

2.1.4 Konsentrasi sumber
0.1 ppm - kadar alami atmosfer 
0.5 - 5 ppm - rata-rata kadar di rumah
5 - 15 ppm - kadar dekat kompor gas rumah
100-200 ppm - daerah pusat kota Meksiko
5,000 ppm - cerobong asap rumah dari pembakaran kayu
7,000 ppm - gas knalpot mobil yang tidak diencerkan - tanpa pengubah katalitik
30,000 ppm - asap rokok yang tidak diencerkan (Wikipedia, 2009).

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi CO di udara antara lain ialah faktor cuaca, seperti intensitas dan arah angin, suhu udara dan kelembaban. Faktor yang memegang peranan penting sebenarnya adalah jumlah kendaraan, kecepatan dan jenis kendaraannya (Samsuri, 1982 :100).
Konsentrasi CO di udara pada tempat tertentu dipengaruhi oleh kecepatan emisi (pelepasan) CO di udara dan kecepatan dispersi dan pembersihan CO dari udara. Pada daerah perkotaan kecepatan pembersihan CO dari udara sangat lambat, oleh karena itu kecepatan dispersi dan pembersihan CO dari udara sangat menentukan konsentrasi CO di udara.
Kecepatan dispersi dipengaruhi langsung oleh faktor-faktor meteorologi seperti kecepatan dan arah angin, turbulensi udara, dan stabilitas atmosfer. Di kota-kota besar, meskipun turbulensi ditimbulkan karena adanya kendaraan yang bergerak dan aliran udara di atas dan di sekeliling bangunan, tetapi karena keterbatasan ruangan maka gerakan udara sangat terbatas sehingga konsentrasi CO di udara dapat meningkat (Anonim, 2008).
Akan tetapi berdasarkan penelitian ternyata kadar CO di udara tidak selalu meningkat setiap hari, hal ini pasti ada proses alam yang mengubah CO itu dengan cepat. Atau mungkin ada zat lain yang merupakan katalis, atau ada proses biologis yang menggunakan CO lagi dalam reaksi (Samsuri, 1982:100).

2.1.5 Penyebaran CO
Penyebaran gas CO di udara tergantung pada keadaan lingkungan. Untuk daerah perkotaan yang banyak kegiatan industri dan lalu lintasnya padat, udaranya sudah banyak tercemar oleh gas CO. Sedangkan daerah pinggiran kota atau desa, cemaran CO di udara relatif sedikit. Ternyata tanah yang masih terbuka dan belum ada bangunan di atasnya, dapat membantu penyerapan gas CO. Hal ini disebabkan mikroorganisme yang ada di dalam tanah mampu menyerap gas CO yang terdapat di udara. Angin dapat mengurangi konsentrasi gas CO pada suatu tempat karena dipindahkan ke tempat lain.
Kendaraan bermotor merupakan sumber polutan CO yang utama (sekitar 59,2%), maka daerah-daerah yang berpenduduk padat dengan lalu lintas ramai memperlihatkan tingkat polusi CO yang tinggi. Konsentrasi CO di udara per waktu dalam satu hari dipengaruhi oleh kesibukan atau aktivitas kendaraan bermotor yang ada. Semakin ramai kendaraan bermotor yang ada, semakin tinggi tingkat polusi CO di udara.
Gas-gas karbon monoksida tersebut tentunya akan beredar ke atmosfer. Keberadaan atau umur dari karbon monoksida di atmosfer tidak lama hanya kira-kira 4 bulan. Hal ini terjadi karena karbon monoksida di atmosfer dihilangkan melalui reaksi dengan radikal hidroksil, HO
CO + HO                             CO2 + H
Reaksi menghasilkan radikal hidroperoksil
            O2 + H + M                HOO+ M
Yang kemudian radikal NO- dihasilkan kembali dari radikal hidroperoksil (NOO) melalui reaksi:
            HOO + NO               NO + NO2
                HOO + HOO                     H2O2 + O2
            Reaksi terakhir terjadi dengan disosiasi dari H2O2 melalui reaksi photo kimia dan menghasilkan kembali HO°:
            H2O2 + hv               2HO
            Gas metana juga terlibat dalam reaksi siklus atmosfer yang berhubungan dengan CO, HO°, dan CH4.
            CH4 + HO                     H3C + H2O
            CO + H2O               CO2 + H
            H + O2                     HOO
Radikal hidroperoksil selanjutnya menghasilkan kembali HOseperti reaksi yang sudah ditulis sebelumnya.
Mikroorganisme tanah melalui aktifitasnya dapat menghilangkan CO dari atmosfer. Oleh karena itu, tanah merupakan tempat penampungan dari karbon monksida.

2.2            Dampak Karbon Monoksida
2.2.1        Dampak positif Karbon Monoksida
Karbon monoksida digunakan dalam sistem kemasan modifikasi udara Amerika Serikat, utamanya digunakan dalam produk-produk daging segar seperti daging kerbau dan babi. CO berkombinasi dengan mioglobin membentuk karboksimioglobin, sebuah pigmen cerah yang berwarna merah ceri. Karboksimioglobin lebih stabil dari bentuk mioglobin yang dioksigenasikan, yakni oksimioglobin, yang dapat dioksidasi menjadi pigmen coklat, metmioglobin. Warna merah yang stabil ini dapat bertahan lebih lama, sehingga memberikan kesan kesegaran. Kadar CO yang digunakan berkisar antara 0,4% sampai dengan 0,5%.
Karbon monoksida diproduksi secara alami sebagai pemecahan dari heme, sebuah substrat untuk enzim heme oksigenase. Reaksi enzimatis ini memecahkan heme menjadi CO, biliverdin, dan Fe3+. CO yang diproduksi secara edogen kemungkinan memiliki peran fisiologis yang penting dalam tubuh (misalnya sebagai neurotransmiter atau pelemas pembuluh darah). Selain itu, CO meregulasi reaksi peradangan yang dapat mencegah berkembangnya beberapa penyakit seperti aterosklerosis atau malaria berat.
CO adalah nutrien bagi bakteri metanogen,  sebuah blok pembangun untuk asetilkoenzim A. Pada bakteri, CO diproduksi via reduksi karbon dioksida dengan enzim karbon monoksida dehirogenase, sebuah protein yang mengandung Fe-Ni-S. Dikenal juga sebuah protein sensor-CO yang berdasarkan heme, CooA. Cakupan peranan biologis zat ini masih tidak jelas, namun tampaknya ia merupakan bagian dari lintasan signal pada bakteri dan arkea. CO juga baru-baru ini dikaji di beberapa laboratorium riset di seluruh dunia atas sifatnya yang anti-peradangan dan sitoprotektif yang dapat digunakan untuk terapi pencegahan kondisi patologis seperti cedera reperfusi iskemia, penolakan trasplan, aterosklerosis, spesi, malaria berat, atau autoimunitas. Sampai sekarang ini tidak ada aplikasi medis CO kepada manusia (Wikipedia, 2009).
            Karbon monoksida adalah gas industri utama yang memiliki banyak kegunaan dalam produksi bahan kimia pukal (bulk chemical). Sejumlah aldehida dengan hasil volume yang tinggi dapat diproduksi dengan reaksi hidroformilasi dari alkena, CO, dan H2. Karbon monoksida merupakan komponen dasar dari syngas yang sering digunakan untuk tenaga industri. Karbon monoksida juga digunakan pada proses pemurnian nikel.

2.2.2        Dampak negatif Karbon Monoksida
Gas karbon monoksida (CO) yang sebagian besar dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dapat mencemari lingkungan dimana gas CO dilepaskan. Namun daerah lain pun dapat tercemari gas CO karena gas CO dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan bantuan angin. Akibat meningkatnya gas karbon monoksida, persediaan oksigen ditempat tersebut semakin berkurang. Hal ini dapat terjadi akibat dari pembakaran karbon dalam minyak bakar yang terjadi melalui beberapa tahap.
2C (s) + O2 (g)                       2CO (g)
2CO (s) + O2 (g)                     2CO2 (g)
Reaksi pertama berlangsung sepuluh kali lebih cepat dari pada reaksi kedua. Oleh karena itu CO merupakan intermediat pada reaksi pembakaran tersebut dan dapat merupakan produk akhir jika jumlah oksigen tidak cukup untuk melangsungkan reaksi kedua. CO juga dapat merupakan produk akhir meskipun jumlah oksigen di dalam campuran pembakaran cukup, tetapi antara minyak bakar dan udara tidak tercampur rata. Pencampuran yang tidak rata antara minyak bakar dengan udara menghasilkan beberapa tempat yang kekurangan oksigen. Semakin rendah perbandingan antara udara dan minyak bakar, semakin tinggi jumlah karbon monoksida yang dihasilkan. Padahal manusia, tumbuhan, dan hewan yang merupakan bagian dari lingkungan sangat membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. CO antropogenik (Sumber-sumber pencemar udara dari titik tetap (point sources) dari emisi automobil dan industri memberikan kontribusi pada efek rumah kaca dan pemanasan global (Prabu, 2008)
Setiap ruangan terbatas yang memungkinkan CO berakumulasi adalah berbahaya. Misalnya saluran gas kota di rumah yang selalu tertutup, atau hanya sebentar saja terbuka dalam satu hari, aliran atau kebocoran gas itu dapat menyebabkan pencemaran udara di dalamnya.
Kalau CO di udara dihirup oleh paru-paru maka oksigen (yang mutlak dibutuhkan tubuh) akan kalah bersaing dengan CO lebih cepat terikat oleh hemoglobin dibanding oksigen dan membentuk senyawa karboksihemoglobin.
CO (g) + Hb (aq)                    HbCO (aq)
Reaksi di atas dapat di balik (reversibel), dan CO masih dapat terlepas lagi, sehingga hemoglobin masih mungkin mengikat lagi oksigen yang diperlukan. Akan tetapi ternyata afinitas Hb terhadap CO lebih besar dari pada terhadap oksigen, sekitar 250 kali lipat. Hal ini mengakibatkan CO sukar terlepas dari Hb. Akibatnya fungsi Hb sebagai pembawa oksigen tidak berjalan lancar, dan seolah-olah tubuh kekurangan oksigen yang bisa menyebabkan kematian. Pergeseran reaksi kesetimbangan ke sebelah kiri (pelepasan Hb oleh CO) dapat dipercepat jika udara yang dihisap mengandung kadar oksigen tinggi, sehingga banyak terbentuk lagi oksihemoglobin (HbO2) yang diperlukan oleh jaringan tubuh untuk pembakaran. Sebaliknya jika kadar oksigen rendah, seperti di tempat yang tinggi dapat menguatkan efek racun CO.
Menurut standar kriteria, yang menyebabkan bahaya dari keadaan HbCO adalah sebagai berikut:
  1. Jika HbCO terdapat 2% - 5% akan mempengaruhi sistem saraf sentral
  2. Jika HbCO terdapat 5% mempengaruhi kesehatan jantung, dan apabila dalam pengukuran tepat:
·         CO 15 ppm selama 8 jam akan menyebabkan terbentuknya 2% HbCO, keadaan ini sudah kurang baik.
·         CO 30 ppm selama 8 jam akan menyebabkan terbentuknya 4% HbCO, keadaan ini menyebabkan kita prihatin.
·         CO 40 ppm selama 8 jam menyebabkan terbebtuknya 5% HbCO, dan keadaan ini sudah berbahaya (Samsuri, 1982 :99)
Jadi, keracunan CO di sini tidak menyebabkan jaringan tubuh rusak, melainkan terjadinya gangguan terhadap fungsi dan pekerjaan utama hemoglobin. Selain itu karbon monoksida juga dapat membahayakan bagi wanita yang sedang hamil karena dapat mengakibatkan anak yang dilahirkan nantinya dapat mengalami prematur dan berat badan bayi di bawah normal, karena karbon monoksida dapat mengurangi fungsi oksigensi jaringan dan plasental. Hal semacam ini sering terjadi pada wanita yang mempunyai kebiasaan merokok.

2.3            Pengendalian Karbon Monoksida
Melihat berbagai dampak yang ditimbulkan karbon monoksida di lingkungan, maka dari itu diperlukan adanya pengendalian terhadap karbon monoksida. Pengendalian tersebut meliputi pencegahan terhadap munculnya karbon monoksida di lingkungan serta penanggulangan terhadap karbon monoksida yang sudah mencemari lingkungan.

2.3.1        Pencegahan
            Dengan adanya pengaruh yang cukup membahayakan dari gas CO terutama di tempat sumber (sumber yang menghasilkan CO). Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan terhadap munculnya CO, pencegahan tersebut meliputi pencegahan munculnya CO pada sumber bergerak dan sumber yang tidak bergerak.
2.3.1.1  Sumber Bergerak
            Pada sumber bergerak, sumber CO kebanyakan berasal dari kendaraan bermotor. Untuk mencegah munculnya CO, langkah awal yaitu merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik, misalnya melakukan servis yang teratur. Pada saat servis, sebaiknya meminta mekanik agar kadar CO dalam emisi gas buang selalu memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah (Ahmad, R. 2004: 123).
            Selanjutnya, perlu dilakukan uji emisi yang dilakukan pada setiap mobil dan melakukan KIR kendaraan secara berkala, serta melakukan pemasangan filter pada knalpot (Anonim, 2008). Emisi dari gas CO dapat diturunkan dengan pengaturan pemasukan udara. Seperti perbandingan bahan bakar (berat : berat) kira 16 : 1, dalam pembakaran mesin mobil (Ahmad, R. 2004: 123).
            Sekarang ini, mobil-mobil yang modern sudah banyak yang menggunakan Catalytic Exhaust Reaktors untuk menurunkan emisi CO. Kelebihan udara dipompakan ke dalam tempat pembuangan gas dan campuran tersebut dilewatkan melalui ruang katalitik dalam sistem pembuangan dimana akan terjadi oksidasi dari CO menjadi CO2 (Ahmad, R. 2004: 123).
2.3.1.2  Sumber Tidak Bergerak
            Pada sumber yang tidak bergerak, sumber CO kebanyakan berasal dari pabrik industri. Untuk mencegah munculnya CO, maka perlunya melakukan perawatan pada mesin industri agar tetap baik dan melakukan pengujian secara berkala, perlunya pemasangan scruber pada cerobong asap serta perlunya penggunaan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar CO rendah (Anonim, 2008).
2.3.1.3  Manusia 
            Dilihat dari dampak yang ditimbulkan akibat adanya CO serta pencegahan pada sumber-sumber munculnya CO, maka perlu diketahui bahwa manusia (khususnya kesehatan manusia) dilingkungan merupakan salah satu subjek yang terkena langsung dampak yang ditimbulkan CO. Oleh karena itu, untuk mencegah dampak kesehatan maka perlu dilakukan beberapa hal, diantaranya yaitu : penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti masker gas, menutup/menghindari tempat-tempat yang diduga mengandung CO seperti sumur tua, gua, dll (Anonim, 2008). Serta perlunya pemasangan detektor karbon monoksida yang dapat mendeteksi gas CO pada tingkat tertentu dalam sebuah ruangan atau kendaraan. Detector Karbon monoksida akan memberikan peringatan erupa alarm jika dalam ruangan atau kendaraan tersebut terdapat gas CO (Samsuri, 1982:100).

2.3.2        Penanggulangan
Adanya karbonmonoksida yang telah mencemari lingkungan sudah tidak dapat dihindari lagi, maka dari itu perlu adanya penanggulangan terhadap karbon monoksida tersebut. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan diantaranya, yaitu :
·         Mengatur pertukaran udara di dalam ruang seperti menggunakan exhaustfan
·         Bila terjadi korban keracunan CO maka diberikan pengobatan atau pernafasan buatan serta segera melarikan korban ke rumah sakit atau puskesmas terdekat (Anonim,2008).

2.4            Analisa Karbon Monoksida di Lingkungan
Sample   : Gas CO yang dikeluarkan oleh mobil ketika mesin di panaskan di dalam ruangan tertutup.
Obyek    : Manusia

2.4.1        Sifat Fisik
Dilihat dari sifat fisiknya, gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, berbau, dan tidak berasa. Gas CO utamanya dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dari bensin atau solar.

2.4.2        Penyebab Terjadinya Gas CO
Penyebab utama timbulnya karbon monoksida (CO) pada mobil adalah apabila unsur oksigen (udara) tidak cukup untuk melakukan pembakaran sempurna sehingga karbon di dalam bahan bakar tidak terbakar seluruhnya. Hal ini diakibatkan karena adanya pencampuran antara bahan bakar dengan udara yang kurang sempurna, sehingga menyebabkan campuran sulit untuk terbakar seluruhnya atau waktu pembakaran yang terlalu cepat. Namun demikian, perbandingan campuran yang sesuai belum menjamin terjadi pembakaran sempurna. Ini dikarenakan campuran harus homogen dan pembentukan CO2 memerlukan waktu. Untuk itu perlu adanya sistem pencampuran bahan bakar dan udara sehingga mendekati ideal, sehingga dapat menekan emisi yang dikeluarkan (Haryati, 2007: 17).

2.4.3        Proses Terjadinya Gas CO
Pada peristiwa pembakaran, suhu suatu ruang bakar akan naik secara drastis, demikian juga dengan tekanan yang terjadi. Pada proses pembakaran tekanan yang baik adalah dari 40-60 bar dan pada temperatur 2000-2500 oC. Secara kimia proses pembakaran yang terjadi antara bahan bakar yang berupa senyawa karbon dapat dijelaskan sebagai berikut. Apabila suplai udara cukup, akan terjadi proses sebagai berikut :
C (s) + O2 (g)                        CO2 (g) + panas
Atom karbon (C) yang dioksidasi dengan gas oksigen (O2) akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) dan panas yang dikeluarkan sebagai hasil pembakaran. Gas karbon dioksida yang dihasilkan merupakan bentuk pembakaran yang sempurna dan gas ini pun tidak beracun sehingga aman bagi lingkungan.
            Sedangkan apabila pembakaran terjadi pada jumlah udara yang tidak cukup, reaksi yang terjadi adalah :
2C (s) + O2 (g)                            2 CO (g) + 247 kJ
dari reaksi antara 2 karbon yang bereaksi dengan gas oksigen pada pembakaran yang tidak sempurna atau kurangnya campuran udara akan menghasilkan gas karbon monoksida yang akan menjadi polusi bagi lingkungan dan menyebabkan keracunan (Haryati, 2007: 17).

2.4.4        Proses Masuknya Gas CO pada Manusia
Apabila CO di udara dihirup oleh paru-paru maka oksigen (yang mutlak dibutuhkan tubuh) akan kalah bersaing dengan CO lebih cepat terikat oleh hemoglobin dibanding oksigen dan membentuk senyawa karboksihemoglobin.
CO (g) + Hb (aq)                    HbCO (aq)
Reaksi di atas dapat di balik (reversibel), dan CO masih dapat terlepas lagi, sehingga hemoglobin masih mungkin mengikat lagi oksigen yang diperlukan. Akan tetapi ternyata afinitas Hb terhadap CO lebih besar dari pada terhadap oksigen, sekitar 250 kali lipat. Hal ini mengakibatkan CO sukar terlepas dari Hb. Akibatnya fungsi Hb sebagai pembawa oksigen tidak berjalan lancar, dan seolah-olah tubuh kekurangan oksigen yang bisa menyebabkan kematian. Pergeseran reaksi kesetimbangan ke sebelah kiri (pelepasan Hb oleh CO) dapat dipercepat jika udara yang dihisap mengandung kadar oksigen tinggi, sehingga banyak terbentuk lagi oksihemoglobin (HbO2) yang diperlukan oleh jaringan tubuh untuk pembakaran. Sebaliknya jika kadar oksigen rendah, seperti di tempat yang tinggi dapat menguatkan efek racun CO.
Menurut standar kriteria, yang menyebabkan bahaya dari keadaan HbCO adalah sebagai berikut:
1. Jika HbCO terdapat 2% - 5% akan mempengaruhi sistem saraf sentral
2. Jika HbCO terdapat 5% mempengaruhi kesehatan jantung, dan apabila dalam pengukuran tepat:
·         CO 15 ppm selama 8 jam akan menyebabkan terbentuknya 2% HbCO, keadaan ini sudah kurang baik.
·         CO 30 ppm selama 8 jam akan menyebabkan terbentuknya 4% HbCO, keadaan ini menyebabkan kita prihatin.
·         CO 40 ppm selama 8 jam menyebabkan terbebtuknya 5% HbCO, dan keadaan ini sudah berbahaya.
Jadi, keracunan CO di sini tidak menyebabkan jaringan tubuh rusak, melainkan terjadinya gangguan terhadap fungsi dan pekerjaan utama hemoglobin.

2.4.5        Alat Identifikasi Gas CO
Untuk mengukur konsentrasi CO di udara dipakai alat Drager Multigas Detector dan hasilnya dapat dibaca dalam skala pembacaan antara 100 – 3000 ppm untuk 10 kali tekanan,dan antara 100 – 3000 ppm untuk 1 kali tekanan. Alatnya berupa tabung dengan panjang kurang lebih 10 cm, di sebelah kiri pada dindingnya terdapat skala 100, 500, 1000, 2000, dan 3000 yang menyatakan konsentrasi CO dalam ppm, sedang di sebelah kanan pada dindingnya terdapat skala dari 10 sampai 300. Bagian ujungnya yang atas dipecahkan dan dihubungkan dengan pompa penekan, bila alat ini akan dipakai untuk mengukur konsentrasi CO. Dengan menekan pompa satu kali dapat terukur konsentrasi udara antara 100 sampai 300 ppm, sedang untuk mengukur konsentrasi antara 10 sampai 300 ppm, maka pompa ditekan 10 kali (Samsuri, 1982 :100).

2.4.6        Pencegahan Keracunan Gas CO
Pencegahan keracunan gas CO meliputi:
·         Sebaiknya ketika memanaskan mesin mobil dilakukan di ruangan yang cukup ventilasi
·         Melakukan servis yang teratur pada mobil agar kadar CO dalam emisi gas buang selalu memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah
·         Perlu dilakukan uji emisi yang dilakukan pada mobil
·         Melakukan KIR kendaraan secara berkala
·         Melakukan pemasangan filter pada knalpot

2.4.7        Penanggulangan Keracunan Gas CO
·         Mengatur ventilasi agar korban cepat mendapatkan oksigen, sehingga kebutuhan oksigen dalam tubuh korban tercukupi
·         Melarikan korban ke rumah sakit atau puskemas terdekat.
BAB III
PENUTUP

3.1            Kesimpulan
3.1.1    Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa , tidak mudah larut dalam air, tidak menyebabkan iritasi, beracun dan berbahaya. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen berikatan dan satu ikatan kovalen koordinasi antara karbon dan oksigen.
3.1.2    Dampak positif dari Karbon Monoksida adalah digunakan dalam sistem kemasan modifikasi udara Amerika Serikat, utamanya digunakan dalam produk-produk daging segar seperti daging kerbau dan babi. Sedangkan dampak negatifnya adalah gas Karbon Monoksida (CO) yang sebagian besar dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dapat mencemari lingkungan dimana gas CO dilepaskan. Akibat meningkatnya gas karbon monoksida, persediaan oksigen ditempat tersebut semakin berkurang.
3.1.3    Untuk mencegah munculnya CO, langkah awal yaitu merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik, misalnya melakukan servis yang teratur. Pada saat servis, sebaiknya meminta mekanik agar kadar CO dalam emisi gas buang selalu memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah.
3.1.4    Penyebab utama timbulnya karbon monoksida (CO) pada mobil adalah apabila unsur oksigen (udara) tidak cukup untuk melakukan pembakaran sempurna sehingga karbon di dalam bahan bakar tidak terbakar seluruhnya. Hal ini diakibatkan karena adanya pencampuran antara bahan bakar dengan udara yang kurang sempurna, sehingga menyebabkan campuran sulit untuk terbakar seluruhnya atau waktu pembakaran yang terlalu cepat

           


DAFTAR RUJUKAN

Ahmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Anonim. 2008. Bahaya Karbon Monoksida. (Online), http://kafemotor.org/2008/01/31/bahaya-karbon-monoksida-co/ _ KafeMotor, diakses 19 Februari 2009
Anonim. 2008. Parameter Pencemaran Karbon Monoksida. (Online), http://www.mupeng.com/forum/archive/index.php/t-4583.html : parameter pencemaran udara, diakses 15 Februari 2009

Haryati. 2007. Pengaruh Sistem Pengapian dan Putaran Emisi Gas BuangCO pada Motor Bensin Toyota 4 Tak 4 Silinder Type 5K Terhadap Kecepatan. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Prabu. 2008. Karbon Monoksida. (Online), http://www.infogue.com/viewstory/2008/12/25/karbon_monoksida_co_kesehatan_lingkungan, diakses 19 Februari 2009
Samsuri. 1982. Kimia Lingkungan. Malang: IKIP Malang

Wikipedia. 2008. Karbon Monoksida. (Online), file:///media/DATA_USER/pp/Karbon Monoksida, diakses tanggal 15 Februari 2009